Untuk menerapkan teori-teori fisika yang selama ini sulit dipahami oleh kalangan siswa, Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin gelombang 85 menggelar perkenalanroket air pada siswa SMP, di desa sukamaju Kabupaten Luwu Utara, Sabtu 6 juli 2013 sebagai Rangkain dari Program Kerja Kuliah Kerja Nyata. Kegiatan tersebut sekaligus memperkenalkan teknologi roket yang selama ini masih awam.
Sekretaris kecamatan Mahasiswa KKN Unhas wilayah Kecamatan Sukamaju, Aksa yang memprakarsai kegiatan ini mengatakan selama ini fisika masih menjadi momok bagi sebagian besar siswa. Penyebabnya karena pelajaran ini lebih banyak berkutat pada rumus-rumus yang kadang sulit diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Dalam roket air, siswa diajak memahami hukum aksi-reaksi Newton. Bila hitungannya tidak pas, roket tidak bisa mencapai target yang ditentukan. Bila konstruksinya tidak mengindahkan rumus-rumus yang ada, roket juga sulit difungsikan," paparnya.
Upaya memperkenalkan teknologi roket air ini mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah SMP negeri 1 Sukamaju dan para guru. Para siswa terlihat antusias saat mengikuti kegiatan ini. Aksa di temani Rekannya, Machfud yang merupakan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Hasanuddin angkatan 2010 merasa sangat senang, karena upaya mereka untuk memperkenalkan Teknologi roket air ini mendapat respon yang sangat luar biasa dari para siswa-siswi SMP Negeri 1 Sukamaju.
Disini, siswa dan guru diperkenalkan pada materi-materi yang digunakan untuk membangun roket air, serta bagaimana mendapatkan materi-materi tersebut. Semua bahan yang dibutuhkan berasal dari bahan-bahan yang sering kita temui sehari-hari. Setelah mengajarkan bagaimana membuat roket air, para siswa juga diajak untuk turut meluncurkan roket air tersebut. Kegembiraan tampak pada wajah para siswa-siswai yang berhasil meluncurkan roketnya paling tinggi. Namun tak ayal, banyak juga yang akhirnya basah kuyup.
Untuk membuat sebuah roket air dan peluncurnya, tidak dibutuhkan banyak biaya, hanya memanfaatkan barang bekas seperti botol air mineral, dan beberapa potong pipa. Sebagai tenaga pendorong roket, dibutuhkan tekanan udara yang dipompa menggunakan pompa sederhana yang biasa digunakan untuk memompa ban sepeda. Pompa ini digunakan untuk mengompressi udara kedalam badan roket yang sebelumnya di isi dengan air. Kombinasi air dan udara akan menghasilkan energy potensial yang mampu menerbangkan roket hingga ratusan meter.
Menurut kepala bidang Humas sekolah SMP Negeri 1 sukamaju, kegiatan ini sangat bagus untuk memotifasi para siswa dalam mengembangkan minat dan ketertarikan mereka terhadap teknologi roket ini. “ kegiatan ini adalah hal yang baru di sekolah kami, tentunya sangat bagus untuk memotifasi kami untuk mengembankannya kedepan, terima kasih telah memberi kami pengetahuan baru” ujarnya.