Minggu, 07 Juli 2013

MAHASISWA KKN PERKENALKAN TEKNOLOGI ROKET AIR KEPADA SISWA SMP DI DESA SUKAMAJU

Triaksa Rasul Tompo:

Untuk menerapkan teori-teori fisika yang selama ini sulit dipahami oleh kalangan siswa, Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin gelombang 85 menggelar perkenalanroket air pada siswa SMP, di desa sukamaju Kabupaten Luwu Utara, Sabtu 6 juli 2013 sebagai Rangkain dari Program Kerja Kuliah Kerja Nyata. Kegiatan tersebut sekaligus memperkenalkan teknologi roket yang selama ini masih awam.

Sekretaris kecamatan Mahasiswa KKN Unhas wilayah Kecamatan Sukamaju, Aksa yang memprakarsai kegiatan ini mengatakan selama ini fisika masih menjadi momok bagi sebagian besar siswa. Penyebabnya karena pelajaran ini lebih banyak berkutat pada rumus-rumus yang kadang sulit diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Dalam roket air, siswa diajak memahami hukum aksi-reaksi Newton. Bila hitungannya tidak pas, roket tidak bisa mencapai target yang ditentukan. Bila konstruksinya tidak mengindahkan rumus-rumus yang ada, roket juga sulit difungsikan," paparnya.


Upaya memperkenalkan teknologi roket air ini mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah SMP negeri 1 Sukamaju dan para guru. Para siswa terlihat antusias saat mengikuti kegiatan ini. Aksa di temani Rekannya, Machfud yang merupakan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Hasanuddin angkatan 2010 merasa sangat senang, karena upaya mereka untuk memperkenalkan Teknologi roket air ini mendapat respon yang sangat luar biasa dari para siswa-siswi SMP Negeri 1 Sukamaju.

Disini, siswa dan guru diperkenalkan pada materi-materi yang digunakan untuk membangun roket air, serta bagaimana mendapatkan materi-materi tersebut. Semua bahan yang dibutuhkan berasal dari bahan-bahan yang sering kita temui sehari-hari. Setelah mengajarkan bagaimana membuat roket air, para siswa juga diajak untuk turut meluncurkan roket air tersebut. Kegembiraan tampak pada wajah para siswa-siswai yang berhasil meluncurkan roketnya paling tinggi. Namun tak ayal, banyak juga yang akhirnya basah kuyup.




Untuk membuat sebuah roket air dan peluncurnya, tidak dibutuhkan banyak biaya, hanya memanfaatkan barang bekas seperti botol air mineral, dan beberapa potong pipa. Sebagai tenaga pendorong roket, dibutuhkan tekanan udara yang dipompa menggunakan pompa sederhana yang biasa digunakan untuk memompa ban sepeda. Pompa ini digunakan untuk mengompressi udara kedalam badan roket yang sebelumnya di isi dengan air. Kombinasi air dan udara akan menghasilkan energy potensial yang mampu menerbangkan roket hingga ratusan meter.


Menurut kepala bidang Humas sekolah SMP Negeri 1 sukamaju, kegiatan ini sangat bagus untuk memotifasi para siswa dalam mengembangkan minat dan ketertarikan mereka terhadap teknologi roket ini. “ kegiatan ini adalah hal yang baru di sekolah kami, tentunya sangat bagus untuk memotifasi kami untuk mengembankannya kedepan, terima kasih telah memberi kami pengetahuan baru” ujarnya.

Rabu, 10 April 2013

Analisa Lapisan Batas Pada Plat datar

MEKANIKA FLUIDA
Analisa Lapisan Batas Pada Plat datar
by: Triaksa Rasul Tompo




Analisa Lapisan Batas Pada Plat Datar
Lapisan Batas adalah suatu lapisan yang terbentuk disekitar penampang  yang dilalui oleh fluida tertentu, karena mengalami hambatan yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor gesekan, dan efek- efek viskos. Lapisan Batas ini merupakan daerah yang melingkupi permukaan aliran, dimana tepat di bawah lapisan batas terdapat hambatan akibat pengaruh gesekan fluida dan tepat diatas lapisan batas aliran fluida adalah tanpa hambatan.

 

Terdapat banyak lapisan batas yang dapat diperhitungkan dalam aliran, salah satu contohnya adalah lapisan batas pada sebuah plat datar. Apabila  sebuah fluida dialirkan di atas plat datar maka akan terbentuk lapisan batas seperti pada ilustrasi gambar di atas. Tentunya lapisan batas  tersebut akan berbeda jika bentuk benda berbeda misalnya pada penampang silinder, kotak dsb.
Lapisan batas atau boundary layer akan terbentuk jika angka Reynoldsnya lebih dari 1000, yaitu Re > 1000. Dan aliran fluida pada plat datar dapat didefenisikan sebagai aliran eksternal, dimana angka Reynold dihitung tidak dari diameter penampang namun dari panjang karakteristik masukan atau tebal lapisan batasnya. Kondisi aliran laminar, transisi dari laminar ke turbulen dan aliran turbulen pada aliran eksternal tidak sejelas pada aliran internal.
Pada plat datar, Perkembangan tebal lapisan batasnya, pada aliran laminar lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan tebal lapisan batas pada aliran turbulen.Ketebalan lapisan batas pada aliran laminar:
δ = 5x/√Rex
dimana: δ = tebal lapisan batas, x = jarak dari masukan ke lokasi tebal lapisan batas

Pada plat datar, jika panjangnya tidak terhingga, kita tidak bisa menghitung bilangan Reynoldsnya, sehingga bilangan Reynolds dapat didekati dengan Rex = Ux/v yaitu bilangan Reynolds akan berubah menurut kecepatan pada jarak x